Hisab 1 Syawal 1445 H/2024 M

 


 PERHITUNGAN AWAL BULAN QAMARIYAH

 

 

Kriteria =MABIMS / Kementerian Agama RI

 

Lokasi = Ngliyep - Malang (-8° 21' 14" LS, 112° 25' 51" BT)

 

Tinggi Tempat = 17 meter diatas laut

1.

Menghitung saat Ijtima' akhir Ramadhan 1445 H :

 

 

 

Ijtima' (Dimana matahari dan bulan terletak pada bujur astronomi yang sama).

 

Ijtima '= 01:22:01 WIB

 

 

2.

Menghitung posisi dan keadaan hilal akhir Ramadhan 1445 H :

 

 

 

a.

Ijtima' Akhir Ramadhan 1445 H. Terjadi pada : Selasa (Legi), 9 April 2024 M. Pukul 01:22:01 WIB

 

 

b.

Mencari Sudut Waktu Matahari saat terbenam :

 

Data pada pukul 11:00 GMT (Perkiraan matahari terbenam) :

 

Lintang Tempat (L)

=

-8° 21' 14.00"

Deklinasi Matahari (Dm)

=

7° 28' 42.33"

Perata Waktu (e)

=

-0° 01' 42.64"

Semi Diameter (Sd)

=

0° 15' 58.26947"

Refraksi (Ref)

=

0° 34' 30"

Kerendahan Ufuk (Ku)

=

1.76 * Sqrt(Tinggi Tempat) / 60

 

=

0° 07' 15.39995"

Koreksi Waktu Daerah (Kwd)

=

((ZonaWaktu x 15) - Bujur Tempat) / 15

 

=

-0° 29' 43.04"

 

Rumus Tinggi Matahari (Hm) :

 

Hm

=

0° - Sd - Ref - Ku

 

=

0° 15' 58.26947" - 0° 34' 30" - 0° 07' 15.39995"

 

=

-0° 57' 43.67"

 

Rumus Sudut Waktu Matahari (Tm) :

 

Cos(Tm)

=

-Tan(L) x Tan(Dm) + Sin(Hm) / Cos(L) / Cos(Dm)

 

=

0.123702444880418

Tm

=

89° 52' 34.67"

c.

Mencari perkiraan Matahari Terbenam :

 

Waktu Matahari Terbenam

=

12 - e + (Tm/15) - Kwd

 

=

17:31:30 WIB (Waktu Lokal)

d.

Dapatkan Data Ephemeris untuk Ascensio Rekta Matahari (ARm) dan Ascensio Rekta Bulan (ARb) pada saat terbenam matahari :

 

ARm

=

18° 31' 29.64"

ARb

=

26° 56' 29.95"

e.

Mencari Sudut Waktu Bulan (Tb)

 

Tb

=

ARm - ARb + Tm

 

=

81° 27' 34.36"

f.

Dapatkan Data Ephemeris untuk Deklinasi Bulan (Db) pada saat terbenam matahari :

 

Db

=

12° 28' 15.56"

g.

Mencari Tinggi Hakiki Bulan (Hb_Hakiki) :

 

Sin(Hb_Hakiki)

=

Sin(L) x Sin(Db) + Cos(L) x Cos(Db) x Cos(Tb)

 

=

6° 25' 20.47"

Hb_Hakiki

=

6° 25' 20.47"

h.

Mencari Tinggi Lihat / Mar'i Bulan (Hb_Lihat) :

 

Data :

Horizontal Parallax (Hp)

=

1° 00' 39.74"

Semi Diameter Bulan (Sdb)

=

0° 16' 31.76"

Parallax (Px)

=

Cos(Tb) x HP

 

=

1° 00' 16.08"

Hb_Lihat

=

Tb_Hakiki - Px + Sdb + Ref + Ku

 

=

5° 57' 32.82"

i.

Menghitung Lama Hilal Diatas Ufuk (LHU) :

 

LHU

=

Hb_Lihat + 0°4'

 

=

5° 57' 32.82158" x 0°4'

 

=

23 m 50.19 s (Jika negatif maka = 0s)

j.

Menghitung saat Hilal Terbenam / Ghurub (HG) :

 

HG

=

Waktu Matahari Terbenam + LHU

 

=

17:55:20 + 23 m 50.19 s

 

=

17:55:20 WIB

k.

Mencari Azimuth Matahari (Am) dan Azimuth Bulan (Ab)

 

1. Azimuth Matahari :

 

Cot(Arah Matahari)

=

-Sin(L) / Tan (Tm) + Cos(L) x Tan(Dm) / Sin(Tm)

 

=

7° 49' 34.89"

Arah Matahari

=

7° 46' 41.06" diukur dari titik barat ke utara

Am

=

277° 46' 41.06"

 

2. Azimuth Bulan :

 

Cot(Arah Bulan)

=

-Sin(L) / Tan (Tb) + Cos(L) x Tan(Db) / Sin(Tb)

 

=

13° 55' 40.63"

Arah Bulan

=

13° 39' 46.59" diukur dari titik barat ke utara

Ab

=

283° 39' 46.59"

l.

Letak dan Posisi Hilal :

 

Letak dan posisi hilal berada di belahan Utara dan di sebelah Kanan matahari.
Sejauh -5° 53' 05.00".
Dengan keadaan Hilal di atas ufuk.

 

 

 

3.

Kesimpulan :

1.

Ijtima' akhir : Ramadhan 1445 H. Untuk penentuan awal bulan Syawwal 1445 H.
Terjadi pada Selasa (Legi), 9 April 2024 M. Pukul 01:22:01 WIB

2.

Terbenam matahari Pukul 17:31:30 WIB

3.

Tinggi hilal hakiki : 6° 25' 20.47", Tinggi hilal lihat/mar'i : 5° 57' 32.82"

4.

Lama hilal di atas ufuq : 23 m 50.19 s

5.

Hilal terbenam pada pukul : 17:55:20 WIB

6.

Arah Matahari : 7° 46' 41.06" diukur dari titik barat ke utara

 

Arah Bulan : 13° 39' 46.59" diukur dari titik barat ke utara

 

Azimuth Matahari : 277° 46' 41.06"

 

Azimuth Bulan : 283° 39' 46.59"

7.

Letak dan posisi hilal berada di belahan Utara dan di sebelah Kanan matahari.
Sejauh -5° 53' 05.00".
Dengan keadaan Hilal di atas ufuk.

8.

Sudut Elongasi Bulan : 8° 06' 08.13"

9.

Tanggal 1 Syawwal 1445 H. Diperkirakan jatuh pada tanggal : 10 April 2024.

 

 

 

Keterangan Kriteria :

- Wujudul Hilal : Awal bulan terjadi jika Ijtima sebelum matahari terbenam, dan matahari terbenam terlebih dahulu daripada bulan.

- MABIMS (Yang Dipakai Kementerian Agama RI sekarang) : Awal bulan terjadi jika Ijtima sebelum matahari terbenam, matahari terbenam terlebih dahulu daripada bulan, Tinggi Hilal di atas 2°, Umur hilal di atas 8 Jam, dan Sudut Elongasi Bulan di atas 3°.

- Imkanul Rukyat : Awal bulan terjadi jika Tinggi Hilal di atas 2°.

 

 

 


EKUINOKS VERNAL

saat ini Matahari tepat terbit dari timur loh. Ya, tepat hari ini, Matahari memiliki nilai deklilnasi 0°, lebih tepatnya pada pukul 10:06 WIB, 20 Maret 2024. Waktu ini dikenal juga sebagai Vernal Equinox, saat lingkaran ekliptika berimpit dengan ekuator. Ada hal menarik dari vernal equinox tahun ini, karena tahun 2024 adalah tahun kabisat, hal ini menjadikan waktu vernal equinx ditarik kembali ke tanggal 20 Maret. Jika kita lihat vernal equinox tahun lalu waktunya bergeser menjadi 21 Maret. Hal ini disebabkan penambahan 1 hari pada bulan Februari kemarin menjadikan posisi Bumi kembali lurus. Karena sebenarnya Bumi berevolusi mengelilingi Matahari tidak tepat 365 hari, melainkan 365,24222 hari. Dahulu koreksi hanya dilakukan setiap 4 tahun sekali, karena mengira revolusi Bumi adalah 365,25 hari, namun sejak tahun 1582 hal ini diubah menjadi tidak ada tahun kabisat pada tahun kelipatan 100 yang tidak habis dibagi 400. Sehingga tahun 1700, 1800, dan 1900 bukanlah tahun kabisat. Namun ini pun sebenarnya tidak selesai, karena akan ada kelebihan hari setelah 3.300 tahun. Jadi mungkin nanti aka nada aturan baru untuk tahun kabisat setelah 3000an tahun.

 

UNTA RASULULLAH

                                    

    Rasulullah memiliki hewan kendaraan yang disayanginya dan beliau beri nama kendaran-kendaraan itu, apa yang dilakukannya ini al faqir contoh. Kebetulan saya mempunyai kendaraan bernama si Putih (Zebra Body Tech 1994). Konon Syekh Ihsan Jampes juga mempunyai kendaraan yang ia sayangi dan kuda berwarna putih yang mempunyai ekor hingga menyapu tanah dan di namai itu kuda dengan “Sapu Jagat”

    Oleh karenanya, Adalah untanya Rasulullah s.a.w. itu diberi nama 'Adhba', tidak pernah didahului atau hampir tidak dapat didahului -karena menghormati Rasulullah-. Maka datanglah seorang A'rab -orang pedalaman- duduk di atas kendaraan yang dinaikinya, kemudian mendahului unta beliau s.a.w. itu. Hal itu dirasakan berat sekali atas kaum Muslimin -yakni kaum merasa tidak senang terhadap kelakuan orang A'rab tadi-. Hal itu -yakni keberatan kaum Muslimin tadi- diketahui oleh beliau s.a.w., kemudian beliau bersabda: "Adalah merupakan hak Allah bahwasanya tidaklah sesuatu dari keduniaan itu meninggi, melainkan pasti akan diturunkannya," maksudnya bahwa harta atau kedudukan itu jikalau sudah mencapai puncak ketinggiannya dan tidak digunakan sebagaimana mestinya berdasarkan tuntunan agama, pasti akan diturunkan kembali oleh Allah. (Riyadlus Shalihin, Bab 71)

 

Arah Kiblat

Menghadap kiblat adalah termasuk salah satu syarat sahnya salat kecuali dalam dua keadaan, yaitu pada saat sangat ketakutan dan salat Sunnah...